BERITA UTAMA
Beranda » 1.360 Kampung Pancasila Program Pemkot Surabaya Siap Membumikan Pancasila

1.360 Kampung Pancasila Program Pemkot Surabaya Siap Membumikan Pancasila

AYOSUROBOYO |1.360 Kampung Pancasila telah diluncurkan (Pemkot) Pemerintah Kota Surabaya untuk kekuatan gotong royong dan meningkatkan kesejahteraan bagi warga Surabaya dengan metode pendekatan baru dalam membumikan nilai-nilai Pancasila.

Program anyar” Kampung Pancasila ini harapannya jadi jalan integrasi dalam mengkonsep adanya persoalan warga, mulai dari lingkungan, ekonomi kemasyarakatan, hingga sosial budaya pada setiap wilayah Rukun Warga (RW).

Kampung Pancasila juga memiliki Satgas dan telah ditetapkan melalui Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor: 100.3.3.3/ 142/ 436.1.2/2025 pada 2 Juli 2025. Kemudian untuk pelatihan training of trainers (ToT) bagi lurah, camat, dan kepala perangkat daerah turut dibuka Walikota Surabaya Eri Cahyadi di Graha Sawunggaling, Balai Kota Surabaya pada Kamis (7/8/2025).

Pelatihan (ToT) ini jadi awal pengintegrasian berbagai program kampung melalui satu sistem terkoordinasi di bawah payung Kampung Pancasila.

Selanjutnya tiga hari berselang, guna menandai peluncuran resmi program- program tersebut, Wali Kota Eri, menggelar acara doa bersama di Lobi Lantai 2 Balai Kota Surabaya. pada Senin (11/8).

Walikota menginstruksikan seluruh kepala perangkat daerah, camat, dan lurah bergerak serentak menuju 1.360 titik Kampung Pancasila yang ada di 153 kelurahan.

Walikota menargetkan” melalui program Kampung Pancasila ini, peningkatan taraf hidup masyarakat bisa terbuka, diantaranya yakni penuntasan masalah pengangguran termasuk kemiskinan dan ibu hamil berisiko tinggi hingga anak putus sekolah.

“Dalam Kampung Pancasila gotong-royong dan saling bantu itu kita utamakan, sebab agama dan Pancasila filosofinya memang perintah untuk saling tolong menolong,” kata Walikota Eri Cahyadi.

Lebih lanjut Walikota juga menjelaskan struktur Satgas Kampung Pancasila yang dibentuk hingga ke tingkat RW.

Ia menerangkan, Ketua RW secara ex officio menjadi Ketua Satgas Kampung Pancasila dibantu empat kelompok kerja (pokja) di bidang lingkungan, sosial kemasyarakatan, budaya, serta ekonomi, jadi dengan demikian masing-masing bidang tersebut ada pendamping dari perangkat daerah sebagai koordinator program.

Misalnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk bidang Lingkungan, Kepala Satpol PP untuk bidang Kemasyarakatan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk bidang Sosial Budaya, dan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkodag) untuk bidang Ekonomi.

Kampung Pancasila menerapkan mekanisme self assessment oleh Ketua RW, dengan dibantu Ketua RT dan Kader Surabaya Hebat (KSH), menggunakan aplikasi “Sayang Warga”.
Sedangkan untuk penilaian dilakukan setiap bulan, mencakup pengelolaan sampah, kesehatan balita, kegiatan ronda malam, hingga status gizi warga. Hasilnya kemudian dianalisis oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) pendamping untuk disinergikan dengan perangkat daerah terkait.

Walikota menegaskan jika keberhasilan program Kampung Pancasila diukur bukan hanya dari capaian teknis, seperti pemilahan sampah, namun juga dari kuatnya semangat gotong royong warga.

“Nah, jika keempat bidang ini sudah mencapai nilai tertentu, maka itu jadi tolok ukur keberhasilan program Kampung Pancasila, ucapnya.

Tiap-tiap tugas Satgas Kampung Pancasila telah diatur jelas, seperti Satgas Lingkungan menangani pemilahan sampah, urban farming, kerja bakti, pemberantasan sarang nyamuk, dan sosialisasi terkait persoalan buang air besar sembarangan (BABS).

Kemudian, Satgas Kemasyarakatan bertugas menjaga keamanan, melakukan patroli ronda, mengawasi jam malam anak, mitigasi bencana, dan sosialisasi pencegahan narkoba.

Satgas Ekonomi tugasnya mendata bagi warga usia produktif yang belum bekerja, juga mendampingi (UMKM) usaha mikro kecil menengah serta jadi penghubung pelatihan kewirausahaan.

Sementara Satgas Sosial Budaya fokus pada isu stunting, skrining TBC, pencegahan anak putus sekolah, dan perlindungan perempuan dan anak.

Pemkot Surabaya ke depan bahkan berencana jadikan Kampung Pancasila sebagai program lomba tahunan sama halnya “Smart City” dan “Merdeka dari Sampah”. Namun yang berbeda adalah aspek penilaian pada Kampung Pancasila nantinya dilakukan secara menyeluruh.

Kepala BPBD Surabaya Irvan Widyanto selaku ketua Satgas mengatakan, bahwa dalam program ini, walikota dan wakil walikota dalam Kampung Pancasila menjadi dewan pengarah, lalu Camat, Danramil, dan Kapolsek sebagai dewan pengarah wilayah, sedangkan Lurah bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Ketua LPMK bertindak jadi pembina.

Irvan menyampaikan, kini 15 tim pendamping perangkat daerah, kecamatan, dan kelurahan sudah bergerak ke seluruh RW di 1.360 Kampung Pancasila se-Surabaya.

“Mudah-mudahan 1.360 RW bisa terjaga di tahun ini. Kami juga ada 669 ASN dan non-ASN telah serentak diterjunkan untuk jadi pendamping bagi seluruh RW di Surabaya,” ujar Irvan.

Penilaian awal Kampung Pancasila akan melihat dari capaian di setiap bidang.
Misalnya, pada bidang lingkungan, akan dinilai apakah kampung sudah memiliki pemilahan sampah. Lalu pada bidang kemasyarakatan, apakah sudah ada sistem keamanan lingkungan (Siskamling) atau penerapan jam malam anak, Jelasnya.

Misalnya dari wilayah kampung A setelah dilakukan penilaian awal ada yang kurang, nanti ASN pendamping akan melakukan pendekatan dengan program yang sudah dijalankan dan yang kedua bisa dengan cara pendekatan kemasyarakatan,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *