Senator, Lia Istifhama Singgung Peran Orang Tua Sebagai Sahabat Anak dalam Dialog Kebangsaan

AYOSUROBOYO | Jakarta – Siapa yang tidak kenal dengan senator Jawa Timur Lia Istifhama ? Berhasil meraih suara tertinggi nasional sebagai senator perempuan non petahana, politisi cantik itu memang sebelumnya dikenal sebagai aktivis sosial yang kerap menyampaikan isu-isu sosial. Maka tak heran, di tengah kegiatan dialog kebangsaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI pada 25/4/2025 kemarin, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ( DPD RI ) tersebut tetap menyelipkan pesan penting terkait good parenting.

“Bagaimana kita bisa menjadi agen keberlanjutan bangsa? Menjaga Indonesia selalu damai dan indah untuk anak-anak jika kita sendiri tidak bisa menjalankan peran orang tua secara bijaksana? Maka jadilah sahabat untuk anak-anak, jadilah tempat yang selalu siap mendengarkan dan menerima mereka, jadikan mereka sebagai manusia yang tidak pernah sendiri karena kita sebagai orang tua selalu hadir penuh cinta,” ungkapnya.

Orang tua sebagai sahabat, dinilainya juga sangat efektif sebagai upaya mereduksi maraknya anak-anak yang kecanduan game online.

“Menghadapi digital yang sangat revolusioner, tentu bukan hal mudah. Ini sangat sulit, apalagi pasca penerapan sekolah daring secara global, maka anak-anak yang semula tidak familiar dengan gadget, akhirnya sangat familiar bahkan bisa jadi mereka lebih canggih ketimbang kita para orang tua.”

Baca juga : Simpatik Perjuangan Ibu Kandung Untuk Hak Asuh Anak,  Senator Lia : Perempuan Bukan Mesin Penghasil Keturunan

“Saya pun, saat era sekolah daring waktu itu, berusaha speak up bahwa covid memang penyakit, tapi penyakit utama adalah potensi degradasi moral bangsa. Ini the real penyakit yang harus kita waspadai. Jika kita cinta Indonesia dan mensyukuri kemerdekaan bangsa ini, maka sudah tanggung jawab kita menjaga negara ini terus damai berkelanjutan. Ini akan tercipta jika generasi penerus bangsa bisa terus menjaga kedamaian.”

“Nah, kedamaian akan tercipta jika solidaritas sosial kuat dimiliki anak-anak. Disinilah peran penting orang tua selalu hadir sebagai sahabat. Dengan begitu, hiburan utama adalah kedekatan afeksi orang tua dengan anak, bukan disalurkan dengan game online yang mana jika sudah kecanduan, anak-anak minim interaksi dengan teman sebayanya dalam kehidupan nyata, apalagi dengan keluarga,” tegasnya.

Penyampaian tersebut disampaikan secara lugas oleh senator Jatim itu tatkala ditanya oleh salah satu peserta, Rezky asal Sampang, terkait maraknya game online.

Dihadapan lebih dari 150 peserta tersebut, Ning Lia pun secara realistis tidak bisa memberikan jaminan sebuah negara akan bebas dari game online, apalagi sosial media. Namun ia berharap peran penting orang tua lah yang akan mereduksi maraknya penyakit kecanduan game online tersebut.

“Saya sendiri tidak bisa menjamin apapun yang sifatnya nasional, bahwa negara ini akan bebas dari geme online atau mungkin batasan sosial media pada anak-anak. Karena kita bicara sesuatu yang sifatnya global, dunia, bahwa digital memang warna dunia. Maka tidak ada cara lain yang efektif selain, ayo para orang tua, kita ini garda terdepan bagi masa depan anak-anak. Jadi ayolah, jadi sahabat terbaik dan pilihan terutama bagi mereka ketimbang apapun yang bersifat online,” pungkasnya. (okk)

Bumiarjo1

Hellboy

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *