SELAMAT DATANG DI SITUS BERITA AYO SUROBOYO NUSANTARA BARU INDONESIA MAJU
Suyati alias Yati Pesek

Suyati alias Yati Pesek

Ayosuroboyo | Mengawali Karier di tahun 1964, adalah perjalanan yang bukan instant. Namun seniman wanita senior ini mampu menjaga nama juga kariernya secara alami dan tanpa neko-neko.

Yati Pesek
Suyati alias Yati Pesek 

Andaipun dirinya operasi ingin mempercantik diri pasti sanggup dan sanggup karena beliau bukan Artis Miskin apalagi untuk instant diera digitalisasi menjadi seorang Artis.


Baca juga Yati Pesek di KOMPAS


Dia meniti karir sejak dari usia dini, 12 tahun. Darah seninya mengalir dari kedua orang tuanya. Ayahnya, Sujito, adalah seniman Pengrawit. Sementara Ibunya Sujilah, adalah penari. Keduanya gabung di Seni Wayang Orang. 


Sejak kecil Yati Pesek sering dibawa Ayahnya ikut dalam pertunjukan dan kadang sesekali Yati tampil sebagai Sinden kecil dan namanya pun mulai dikenal khalayak pecinta Wayang Orang dan Wayang Kulit. 


Ya, beliau akrab dengan sebutan Yati Pesek hingga pada akhirnya dirinya diajak tampil bareng bersama Dalang Terkenal, Ki Manteb Soedarsono bukan  hanya sebagai Sinden, dia juga piawai sebagai Penari.


Dunia Perfilman pun melirik. Wajahnya yang khas dan unik, membuat dia tampil Alami dan matang dalam film Serangan Fajar, dan disusul Film Kiprah Anak Dalang. Tak pelak, Perusahaan Farmasi juga kepincut dan mengontrak dia lewat Bintang iklan Konimex kala itu.


Dalam kesehariannya, dia sangat mampu menempatkan dirinya. Baik sebagai Seniman yang dikenal luas, juga sebagai mahkluk sosial dan Sesrawungannya antar sejawat seniman komedi bersama teman-teman.


Makanya dengan mencuatnya Video lama dimana dia tampil bareng si Pendakwah dalam pentas panggungnya" Yati Pesek jadi viral perbincangan, hatinya seperti teriris dan kembali luka padahal sudah lama dipendamnya. 


Betapa tidak, di saat dia menyadari dirinya tidak secantik artis wanita- wanita lain, dia menjaga hatinya lewat tutur kata, tindakan, juga tingkah laku. Mungkin hanya itu yang bisa dia lakukan dalam momentum tersebut.


Tapi ketika ada lontaran kalimat Bajingan dan dia diandaikan menjadi ( lonte ) Wanita Tuna Susila  ( WTS ) sekarang ( PSK ) yang keluar dari mulut yang katanya Pendakwah, hanya Doa, Sabar dan Nerimo yang terucap dari mulut Yati, sekalipun itu bisa sangat menyakitinya. ( bumiarjo1).


Lebih baru Lebih lama