SIARAN PERS BNPB: 18 September 2024. 541/Pers-PusdatinKK/BNPB/Dis.02.01/IX/2024.
JAKARTA |Ayosuruboyo - Gempabumi berkekuatan magnitudo 5.0 melanda wilayah Bandung Raya. Gempabumi itu membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran getaran guncangan dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik, pada hari ini, Rabu (18/9), pukul 09.41 WIB.
Gempabumi SIARAN PERS BNPB: 18 September 2024. 541/Pers-PusdatinKK/BNPB/Dis.02.01/IX/2024 |
Titik Gempa yang berpusat di 7.19 LS dan 107.67 BT itu berdampak pada kerusakan sejumlah rumah warga di wilayah sekitar Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Hasil visual sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat dilaporkan, beberapa rumah warga mengalami roboh di bagian dinding, langit-langit, pagar dan kerusakan di bagian lain dengan kondisi keretakan ringan hingga berat.
Dari laporan yang berhasil dihimpun ayosuruboyo, sementara disampaikan, beberapa bangunan fasilitas umum, fasilitas kesehatan, tempat ibadah dan kantor polisi turut mengalami kerusakan di wilayah Kabupaten Bandung.
Baca juga : BLT EL Nino bagi 18,8 Juta KPM Segera Disalurkan
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bandung, BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta lintas instansi lainnya telah berada di lokasi terdampak untuk kaji cepat dan monitoring yang juga difokuskan terhadap penanganan upaya penyelamatan warga terdampak.
Saat siaran pers ini disusun, memang belum ada laporan signifikan mengenai jatuhnya korban jiwa. Perkembangan data dan informasi akan dilaporkan secara berkala pada waktu berikutnya.
Sementara itu, menurut data perekaman instrumen yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi yang terjadi kali ini merupakan gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer dan berada di darat. Otomatis gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami.
Baca juga : Kemarau Panjang , Desa Jayasakti Mendapat Bantuan Air Bersih
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki pergerakan geser turun atau yang lebih dikenal dengan _oblique normal_.
Adapun guncangan gempabumi ini dirasakan di beberapa wilayah meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kota Cimahi dan daerah penyangga lainnya.
Masyarakat diminta tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan, terlebih potensi gempabumi susulan masih sering terjadi beberapa kali dengan magnitudo 2-2.4.
Himbauan terhadap masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu yang belum dapat diverifikasi kebenarannya. Masyarakat diminta untuk memperbarui informasi kebencanaan hanya melalui sumber dari instansi maupun lembaga terkait.
Sebagai antisipasi gempabumi susulan, masyarakat dapat membuat alat peringatan dini sederhana dengan menyusun secara vertikal kaleng-kaleng bekas yang diisi batu-batu kecil.
Susunan vertikal kaleng bekas ini akan jatuh dan membuat bunyi berisik jika terjadi gempa sebagai penanda bagi masyarakat.
Sebagaimana diketahui bahwa gempabumi bukan menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa, namun runtuhnya bangunan yang tidak kuat menahan guncangan menjadi ancaman jika terjadi gempabumi dengan magnitudo yang lebih besar atau berada pada jalur sesar aktif. (Mzk / bumiarjo1)
Sumber : Abdul Muhari, Ph.D. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Facebook : @InfoBencanaBNPB
Twitter : @BNPB_Indonesia
Instagram : @bnpb_indonesia
Youtube : BNPB Indonesia