Press Conference TNI - AL |
Ayosuroboyo | Lettu Laut (K) Dr. Eko Damara Nrp. 23057/P dokter Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir ditemukan tewas saat berdinas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Kematian anggota Perwira TNI asal Sumatera Utara (Sumut), itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang sempat mengungkap kejanggalan kematiannya. Dia diduga nekat mengakhiri hidup dengan menembak kepalanya sendiri menggunakan Senjata SS2 Varian 1 dalam posisi keadaan duduk, badan bersandar pada dinding serta kedua kaki korban lurus ke depan.
Pihak keluarga sempat mengungkap kejanggalan kematianya yang meninggal dunia pada tanggal 27 April 2024, di Kotis Koramil Dekai, Kodim 1715 Yahukimo Papua Pegunungan lima minggu lalu. Satu di antaranya, soal jenazahnya yang tak diautopsi pihak TNI menimbulkan spekulasi di masyarakat karena adanya keterangan Pers dari pihak keluarga almarhum yang tidak mendasar.
Dankormar TNI AL, Mayjen TNI Endi Suparti menyebut lokasi tewasnya Lettu Eko merupakan daerah operasi. Ia mengatakan tidak ada dokter ahli forensi di daerah operasi tersebut. Kita juga butuh cepat ingin kembalikan almarhum dengan proses secara Islam ke keluarganya," terang Endi dalam Press Conference didampingi Asintel Dankormar Kolonel Marinir Teguh Santoso, Kadispen Kormar Kolonel Marinir Bambang Dillianto, S.E., M.Tr.Hanla, Asops Dankormar Kolonel Marinir Nanang Saefullah, S.E.,M.M., Aspers Dankormar Kolonel Marinir Arif Handoyo, S.A.P., M.A.P., Kadiskes Kormar Kolonel Laut (K) Dr. Jefrrey Agung, S.N.P., Sp.Kj., M.Tr.Hanla., M.M., Sp.Kj (K), Kadiskum Kormar Kolonel Laut (Kh) Freddie Alexander Tamara, S.H., M.H. dan Kadisprov Kormar Kolonel Marinir Afin Dudun Abisantha, S.E., M.Tr.Hanla., M.M. di Puskodal Kormar. Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun No 40 Kwitang Jakarta Pusat, Senin (20/05/2024).
“Sebetulnya jujur saya sampaikan, selaku Komandan Korps Marinir tidak ingin menyampaikan hal ini didepan rekan-rekan media. Saya sudah berupaya, berusaha berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk diselesaikan atau bermediasi secara kekeluargaan guna menjaga marwah dan martabat keluarga almarhum, tetapi berjalannya waktu pihak keluarga mengambil langkah lewat jalur media.” Ucap Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. ( BM1).