SELAMAT DATANG DI SITUS BERITA AYO SUROBOYO NUSANTARA BARU INDONESIA MAJU
Kantata Takwa" Pembebasan Diri dari Samsara

Kantata Takwa" Pembebasan Diri dari Samsara

Tangkapan layar' Album Kantata Takwa  Samsara.
Tangkapan layar' Album Kantata Takwa  Samsara.

Ayosuroboyo | Ada jalan yang menuju pada keuntungan duniawi, dan ada jalan lain yang menuju ke Nibbana. Setelah menyadari hal ini dengan jelas, hendaklah seseorang tidak bergembira dalam hal-hal duniawi, tetapi mengembangkan pembebasan diri.

Kelahiran kita sebagai manusia dan kehidupan yang kita jalani di dunia ini tidak serta merta terjadi secara tiba-tiba. Tetapi merupakan konsekuensi dan hasil dari kumpulan perbuatan (kamma), baik melalui pikiran, ucapan, maupun perilaku yang telah kita lakukan pada kehidupan-kehidupan lalu. Kelahiran dan kehidupan kita ini sangat berkaitan erat dengan Hukum Kamma. 

Hukum Kamma merupakan hukum sebab dan akibat. Hukum yang menjelaskan sebab dan akibat dari perbuatan yang dilakukan. Perbuatan baik atau buruk akan menghasilkan akibat yang sesuai. Jika kita melakukan sebab perbuatan yang secara moral tidak baik, maka efeknya akan memunculkan penderitaan.Sebaliknya, jika kita melakukan sebab perbuatan yang secara moral baik, maka efeknya akan memunculkan kebahagiaan. Secara Hukum Kamma, kita adalah pencipta dari kehidupan kita sendiri.

Baca Artikel: Netizen kritik pembangunan IKN tak sesuai pesanan 

Hukum Kamma bekerja di dalam kehidupan dan berlaku di 31 alam kehidupan. Tiga puluh satu alam kehidupan ini disebut dengan istilah saṃsara. Yaitu: proses perpindahan makhluk dari satu kehidupan ke kehidupan lain atau siklus kelahiran dan kematian. Kelahiran akan diikuti kematian dan kematian akan diikuti pula kelahiran.Siklus ini berputar pada mereka yang masih saja terjebak pada Hukum Kamma dan belum mampu melampauinya.

Kehidupan kita saat ini bukanlah kehidupan kita yang terakhir. Kehidupan kita saat ini adalah kehidupan yang mungkin sudah tidak terhitung lagi. Di masa lalu kita sudah hidup untuk jangka waktu yang lama sekali dan sampai hari ini pun masih terus melakukan perbuatan baik dan buruk.

Saṃsara merupakan siklus penderitaan yang terus terulang; di mana makhluk yang tetap terlahir kembali, berarti makhluk tersebut akan tetap terus terikat dengan Hukum Kamma. Samudera saṃsara tidak terhingga banyaknya dan tidak terhingga lamanya.

Selama seseorang masih terhalangi oleh kebodohan batin (moha) dan terbelenggu oleh keinginan (tanha) dan masih terus menerus melakukan perbuatan, maka selama itu pula siklus saṃsara akan terus berlangsung berulang-ulang. Dan siklus ini bisa saja tanpa akhir.

Bagi seseorang yang tidak mau belajar dan memahami Kebenaran Universal (Dhamma) dan tidak mau berlatih memberi (dana), moralitas (sila) dan konsentrasi (samadhi), maka perjalanan ini bisa saja tanpa akhir. Bahkan pada saat alam semesta ini hancur, perjalanan juga akan terus berlangsung.  (bumiqrjo1)

Lebih baru Lebih lama