Ayosuroboyo | Beberapa hari kemarin , KBS. Surabaya telah merasa kehilangan atas kematian salah satu satwa appendix I.Gajah berusia dua tahun enam bulan yang biasa disebut , Dumbo.
Dumboo Anak Gajah Berusia Dua tahun enam bulan bersama induknya Lembang |
Rasa kehilangan itu sendiri seperti kecolongan begitu saja pasalnya Dumbo tiba - tiba sakit , sempat diperiksa lalu mati tanpa ada laporan terkait yang menjadi perhatian masyarakat, juga Wakil ketua DPRD Surabaya AH Thony. Yang juga turut menyayangkan penanganan oleh KBS. tersebut yang kesannya kurang terbuka
Satwa Appendix I pada dasarnya memerlukan perlakuan yang tak sama dengan satwa lain.Bahkan untuk pemindahan satwa Appendix I ini saja, juga diatur oleh Presiden supaya mendapatkan izin.
Maka , ketika ada appendix I.sakit mestinya ada laporan atau melaporkan , yang notabene hal ini tidak dilakukan , bahkan pada saat Dumbo sudah mati.Bawas juga belom mendengar ,begitu pula dengan BKSDA melalui peninjauan juga belom disampaikan' Beber AH Thony ,Senin kemarin.20/12.
Sakit berujung kematian Gajah Dumbo itu dipandang ada kejanggalan yang ditutupi manajemen , Lanjut Thony menilai hal tersebut.sangat fatal bilamana diketahui ada unsur kesengajaan
Thony kembali membeberkan,terkait dana.Lantaran pada tahun 2020.pihaknya menggelontorkan anggaran untuk penyertaan modal KBS. 10 milyar.Namun disayangkan nilai tersebut tidak diiringi semangat yang kuat.
Penambahan modal sudah diketahui bersama manajemen dan kami semua yakin itu.Supaya dapat diikuti dengan spirit keselamatan dan pengembangan yang bagus Kemudian tiba -tiba ada satwa yang mati. Berarti ,dalam spirit keselamatan yang kuat beserta pengembangan KBS itu jauh dari harapan kami.
Kematian Dumbo tersebut mengajak secepatnya kepada komisi untuk melakukan hearing paling tidak bisa dalsm Minggu ini , kata " Politisi asal Gerindra Ini.
Harapan yang disampaikan kepada Pemerintah Kota Surabaya khususnya Walikota , supaya punya atensi dan mampu melakukan pembenahan untuk melengkapi managemen KBS.Surabaya mulai dari direkturnya sampai bawahanya atas kematian Gajah Dumbo. (bumiarjo1)