Gus Miek Menembus Alam Gaib Bersama Murid.
(Prof. Dr. H. Asip F Hadi Pranata)
Ayosuroboyo | Saya pernah menangani proyek World Bank. Dalam proyek itu anak buah saya mengalokasikan dana untuk biaya service "Teman tidur".
Mendengar kabar itu saya ditempeleng Gus Miek di hadapan para jamaah Dzikrul Ghofilin. Hari berikutnya dalam perjalanan pulang ke Jogjakarta, antara Jombang - Kertosono, beliau menanyai saya. "Kau mau nonton mid night show?"
"Mau Gus!", Jawab saya.
Ketika melintasi suatu kuburan, Gus Miek dawuh:
"Kita mesti beli karcis dulu." Karcisnya adalah kita mesti sholat tahajjud dan tahlil. Setelah kami berdua selesai sholat tahajjud, kami berdua masuk dalam area kuburan.
Subhanallah! Saya sama Gus Miek diajak menemui satu pusara yang saya lihat langsung Ruh dari kuburan itu, menemui kami berdua yang dikelilingi karpet indah berwarna warni.
Gus Miek dawuh, "Itulah kenikmatan orang yang selama hidupnya rajin Tahajjud sampai meninggal nya."
Setelah itu saya di ajak berjalan lagi, Gus Mik dawuh, "Kalau yang ini (kuburan yang lain) kau gak usah pakai karcis, cukup salam suroboyoan (Jancuk)."
"Mengapa Gus...?"
"Karena kuburan ini, orang nya selama hidup suka judi, main perempuan, pemabuk dan gak tertolong."
لحضرة كيا هي حميم ج
Gus Miek |
زولي
له ألفا تحة