SELAMAT DATANG DI SITUS BERITA AYO SUROBOYO NUSANTARA BARU INDONESIA MAJU
LIBERTY DI JAMANNYA

LIBERTY DI JAMANNYA




AyosuroboyoYon Bayu Wahyono bergegas masuk ke kantornya di Jalan Kramat V Nomor 11 B. Sebuah rumah dua lantai menjadi saksi perjalanan majalah yang selalu ditunggu pembaca setianya. Rumah itu adalah dapur redaksi Majalah Misteri. Semua cerita mistis dimasak lalu disajikan kepada pembacanya. Untuk ukuran sebuah ruang redaksi, kantor itu terlihat begitu kecil. Hanya berukuran 6 x 10 meter. Dua lantai. Beberapa ibu-ibu berkerudung tampak sibuk di depan monitor.

Silakan duduk Mas, ya begini kantor kami," ujar Yon Bayu kepada merdeka.com. Sejak 2010 lalu, Yon Bayu bergabung dengan Majalah Misteri. Kini dia menjadi redaktur pelaksana. Obrolan ditemani secangkir kopi terus mengalir dari pria kelahiran Cilacap ini. "Majalah ini didirikan tahun 1974 oleh Almarhum Bapak Ibrahim Sinik. Dulu kita grupnya banyak, ada Majalah Misteri, Medan Pos, Sinar Reformasi, Majalah Detektif, Majalah Forum, Aneka, sekarang yang bertahan tinggal Misteri sama Medan Pos. Medan Pos adanya di Medan sana, di sini tinggal Majalah Misteri," ujat Yon ramah membuka cerita perjalanan Majalah Misteri.

Kantor tua itu terasa pengap dengan plafon yang tak terlalu tinggi. Beberapa meja komputer disekat papan jadi ciri sebuah kantor redaksi media. Semua pegawai wanita di kantor itu berkerudung besar. jauh dari kesan angker seperti dalam tampilan majalah.

Majalah Misteri hanya mengangkat informasi seputar dunia mistis. Sajian supranatural mulai dari setan, jin, pelet, santet, pesugihan dan cerita-cerita mistis menjadi menu utama. Majalah ini pun sempat menjadi raja di dunia penerbitan majalah di Tanah Air.

"Tahun 2001, riset AC Nielsen menempatkan Majalah Misteri sebagai majalah dengan oplah terbanyak di Indonesia. Kita mengalahkan majalah-majalah besar kala itu. Meskipun kita segmennya khusus tetapi di tahun itu kita paling tinggi. Oplah kita mencapai 114 ribu eksemplar. Kita terbit dua mingguan," ujar Yon.

Berdiri sejak tahun 1974, Majalah Misteri mengalami berbagai pasang surut. Namun badai selalu menyisakan pohon yang terkuat terbukti benar. Majalah Misteri tetap eksis hingga saat ini meski oplahnya tak lagi juara.

"Kita masih konsisten dengan karakter kita yang mistis. Di Indonesia mistis itu tidak ada matinya. Semua daerah di Indonesia, semua suku masih percaya akan mistis. Dqan punya tradisi itu,"

Hari ini setiap dua minggu sekali, tidak kurang dari 40 ribu eksemplar majalah misteri di drop dari percetakan PT Glory Offset Press ke agen-agen. Iklan dan oplah masih menjadi tulang punggung utama untuk terus menggerakkan roda kehidupan di majalah ini.

"Iklan satu halaman full color kita hargai Rp 3,5 juta. Rata-rata yang iklan paranormal dan minimal sekali pasang iklan untuk satu bulan atau dua penerbitan jadi Rp 7 juta. Dulu saat kita masih jaya, iklan itu bisa 80 persen, tulisan atau konten 20 persen tetapi kini sudah terbalik," terangnya

Para pesaing tumbang, Majalah Misteri bukan satu-satunya yang menyajikan ulasan dunia supranatural. Dulu sempat ada majalah Liberty milik Grup Jawapos dan Posmo yang jadi kompetitor. Namun kerasnya hantaman badai membuat dua kompetitor itu tumbang.

"Misteri booming ketika awal reformasi. Saat itu kita di atas, namun sejak tahun 2010 semua media mulai ambruk. Liberty dan Posmo bahkan ambruk semua. Alhamdulillah kita masih bisa bertahan hingga saat ini. 2014 Kita mulai bangkit lagi dan hingga sekarang masih bertahan,"

Nama Misteri ternyata sebuah brand kuat. Hal ini yang membuat pembaca setia majalah ini terus menanti setiap terbitannya. Yon bercerita, ketika majalah pesaingnya masih ada, dan mengangkat satu cerita yang sama, Misteri masih tetap yang paling laku.

"Ada faktor keberuntungan di nama kita. Kita jual di pasar bebas bukan sistem pelanggan. Kita jual ke agen, murni pasar yang menentukan. Laku tidak laku ya di pasar itu yang menentukan," katanya.

Saat ini majalah Misteri dengan digawangi 10 editor, 24 reporter yang tersebar di daerah dan beberapa penulis lepas. Kejelian Yon dan rekan-rekannya meramu tulisan mistis menjadi obat kangen bagi pembaca setia. (bumiarjo1)


Lebih baru Lebih lama